Senin, 23 Mei 2011

Wonosalam, (ternyata) Mimpi Yang Lama Terpendam

Waktu saya SMP, saya ingat setiap lebaran saya, adik-adik dan orang tua selalu mudik ke rumah Mbah di Pacet, Mojokerto, Jawa Timur. Satu hal yang saya ingat betul dari rumah Mbah adalah pemandangan alamnya yang luar biasa bagus! Di depan rumah puncak Gunung Welirang terlihat sangat jelas. Hanya tinggal menyebrang jalan aspal dan sungai, kita sudah berada di kaki Gunung Welirang.

Selain Gunung Welirang, saya juga sangat mengagumi pemandangan deretan pegunungan di jalan menuju rumah Mbah. Saya ingat sekali bahwa saya pernah mengambil gambar deretan pegunungan tersebut, mencetak fotonya hingga memajangnya di dinding kamar. Tentunya besar keinginan saya untuk bisa menginjakan kaki di deretan pegunungan tersebut.

Itu semua terjadi sekitar 13-15 tahun yang lalu. Sudah lama rasanya saya melupakan keinginan tersebut. Namun yang terjadi sungguh ajaib! Saya tahun ini benar-benar menginjakan kaki disana. Deretan pegunungan tersebut ternyata Wonosalam!

Sejak awal tahun saya memang sangat ingin pergi ke Wonosalam. Saya tertarik karena melihat foto dan mendengar cerita tentang Wonosalam dari Mas Amir, partners in crime saya. Dorongan pergi ke Wonosalam sangat kuat. Saya juga tidak mengerti alasannya. Saya hanya merasakan bahwa saya harus datang ke Wonosalam. Saya sama sekali tidak menyangka kalau Wonosalam itu ternyata deretan pegunungan yang dulu pernah sangat ingin saya kunjungi.

Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Memang mimpi yang menjadi kenyataan.


Di Hutan mBeji Desa Panglungan Kecamatan Wonosalam, bersama anak anak MA Faser

Tidak ada komentar:

Posting Komentar